Cerpen Salahkah Cinta Hidup



Salahkah Cinta Hidup


H
awa panas mulai beralih menjadi sejuk beriringan dengan semilir angin yang masuk tanpa permisi melalui kisi-kisi jendela kemudian memenuhi seisi ruang didalam rumah. Disudut pojok ruang tamu nampak sesosok wanita paruhbaya yang sedang duduk di kursi goyang. Ia telihat begitu asyik bermain jarum dan benang yang di pegangnya itu. “Pluk”.

Ternyata jarumnya terjatuh. Satu detik, dua detik, tiga detik, ia hanya membiarkannya tergeletak dan tak kunjung mangambilnya. Oh... pantas saja jarumnya tidak segera diambil, ia sudah pulas tenggelam di alam bawah sadarnya. “Assalamu’alaikum?”. Teriak Jordy yang memanggil-manggil isterinya. Beberapa kali ia melontarkan kalimat tersebut namun tidak ada jawaban. Rumahnya sepi, sunyi, seperti tak berpenghuni. Betapa tidak, di rumah itu hanya di tinggali sebuah keluarga kecil.
“Ya Allah, mama kok tidur disini? Ma, bangun ma. Jangan tidur disini dong!”.
“Ughhh, apaan sih papa, ganggu aja deh”.
“Chika dimana ma?”.
“Lagi tidur tuh pa”.
“Tidur? Tapi kok di kamarnya enggak ada. Lalu Chika kemana?”.
“Oh, mungkin Chika udah bangun terus main ke halaman belakang pa”.
Seketika itu, Jordy langsung menghampiri Chika ke halaman belakang. Disana ia tidak melihat Chika akan tetapi ia hanya mendapati ayunan bergoyang. Jordy lantas kembali ke kamarnya Chika, dari kejauhan terdengar suara Chika tertawa kecil, perlahan Jordy mendekati pintu kamar anaknya yang terbuka.
 “Chika? Sedang apa kamu nak?”. Tanya Jordy
“Chika lagi main boneka sama kakak pa”. Sahut Chika
Brak.
Semuanya nampak baik-baik saja, tapi aneh didalam kamar Chika hanya seorang diri. Jordy terus bertanya dalam hatinya. Lalu ia mendekati buah hatinya dan mengelus kepalanya. Belakangan ini anak semata wayangnya itu memang sedikit aneh tingkah lakunya. Setiap jam 5 sore, ia sering berhalusinasi yang tak jelas arahnya. Ia sering mengkhayal punya teman bermain yang disebutnya sebagai kakak. Jordy dan isterinya bingung melihat tingkah Chika yang semakin hari semakin aneh-aneh saja. Bahkan gurunya di sekolah menganggap bahwa Chika agak terganggu jiwanya dan perlu dilakukan pemeriksaan ke psikiater.
*****
Keadaan rumah yang di tinggali keluarga Chika memang sangat mistis. Terkadang lampu diruang tengah sering bergoyang-goyang sendiri, mati dan kemudian hidup sendiri. Pintu dan jendela rumah juga demikian sering buka tutup sendiri. Namun anehnya, yang sering mendapati fenomena tersebut hanya Rena, ibunya Chika. Karena itulah suaminya tidak percaya dan menganggap semua yang diceritakan oleh isterinya itu hanya omong kosong belaka. Ia juga tidak mengerti, kenapa yang di ganggu hanya anak dan isterinya saja. Jordy sempat berpikir mungkin ada yang salah dengan tempat tinggalnya itu. Karena merasa tidak nyaman akan keadaan tempat tinggalnya, Jordy memutuskan untuk mengajak keluarganya pindah rumah. Namun keadaan tidak berubah. Hingga beberapa kali ia dan keluarganya pindah rumah. Hasilnya tetap sama. Bahkan keadaan Chika semakin tidak waras saja, seperti anak yang sedang kerasukan makhluk halus.
*****
            Suatu hari, ayah Chika mengundang seorang paranormal untuk menerawang rumahnya. Menurut paranormal tersebut, rumahnya mengandung unsur dendam dimasa lalu dan sulit untuk dihilangkan. Berbagai cara telah dilakukan untuk menyembuhkan Chika, anak semata wayang mereka. Dan pada puncaknya, suatu sore sebelum jam 5 tepat, ayah Chika mengajak Chika untuk keluar dari batas kota tempat tinggalnya. Namun, nampaknya waktu hampir menunjukkan jam 5 sore. Ia pun lantas menancap gas dengan kecepatan tinggi. Sementara itu disepanjang jalan, Chika terus bertanya, kemana arah tujuan mereka. Dan,.... benar saja, belum sempat kendaraan mereka keluar dari batas kota, Jordy melihat ada seorang anak perempuan kecil yang mengenakan gaun putih melintas tepat di depan mobilnya. Seketika itu, Jordy menginjak rem dengan tiba-tiba dan membanting stir mencoba menghindari anak perempuan itu. Namun, naas. Mobil yang mereka kendarai  justru menabrak pohon dan  Jordy l tidak sadarkan diri. Ketika tersadar Jordy sudah berada didalam rumahnya dan ternyata pada saat kecelakaan itu, Chika menghilang entah kemana. Telah berhari-hari Rena bersama Jordy mencari Chika, hingga suatu ketika mereka mencoba menelusuri tempat kejadian perkara dimana saat kejadian kecelakaan itu. Masukklah mereka ke dalam hutan, dan mereka menemukan sebuah rumah tua di tengah hutan belantara itu. Dengan langkah perlahan, mereka mendekati rumah tersebut. Nampaknya rumah itu tidak terlihat asing bagi mereka berdua. Ya,... benar saja, rumah itu dulunya adalah tempat praktek aborsi.
*****
            Sepuluh tahun yang lalu, sebelum kehamilan Chika, Rena sempat mengandung kakaknya Chika. Betapa bahagianya Rena ketika ia tahu bahwa ia sedang mengandung anak pertamanya. Bahkan ia telah merencanakan jika kelak anaknya lahir perempuan akan di berinya nama Cinta. Namun kehamilannya yang pertama itu tidak diinginkan oleh Jordy, suaminya. Dan Jordy lah yang memaksa Rena untuk menggugurkan kandungannya di rumah praktek aborsi yang kini, tepat berada di depan matanya itu.
            “Pa, inikan tempat itu ...? Papa masih ingat nggak?.” Kata Rena dengan nada gemetar
“Iya ma, Papa ingat. Dulu Papa yang memaksa mama untuk menggugurkan kandungan mama di tempat ini. Maafkan Papa ya ma?” sahut Jordy.
“Sudahlah Pa, itu masa lalu. Sekarang fokus kita saat ini adalah menemukan keberadaan Chika”. Jawab Rena
“Bagaimana kalau kita masuk kedalam rumah itu, ma? Siapa tahu ada informasi yang bisa kita peroleh”.
“Baiklah Pa, kita coba saja”.
Suasana tidak mengenakkan mulai terasa, hingga membuat bulu kuduk mereka berdua merinding. Perlahan tapi pasti, mereka mencoba mendekati pintu rumah itu yang terbuka.
“Assalamu’alaikum? Permisi?”. Teriak Jordy
Beberapa kali Jordy bersuara, namun tidak ada yang bersua.
“Pa, mama takut. Sepertinya rumah ini sudah lama tak berpenghuni”. Kata Rena
“Apa mungkin Nyi Roro sudah pindah tempat ma”.
“Bruuaaakkk.....”
“Suara apa itu Pa?”
“Permisi, apakah ada orang?”. Teriak Jordy
“Hallo, siapa disana?”. Sambung Rena yang ketika itu melihat bayangan seseorang yang melintas dengan cepat.
“Tenang ma. Halloooo? Ada orang?”. Sambung Jordy lagi.
“Chika...? Pa, itu Chika”.
“Mana?”. Tanya Jordy
“Itu Pa, dipojok sana. Chika? Sini nak, mama sama papa kangen banget sama kamu”.
Ternyata benar, didalam rumah tua itulah Chika berada. Namun tatkala ia di panggil oleh ibunya ia hanya diam membisu. Wajahnya nampak pucat, badannya juga kelihatan lemah tak berdaya. Seketika itu, Rena langsung menghampiri anak semata wayangnya dan memeluknya erat. Betapa terkejutnya Rena, Chika tidak mau dipeluk oleh ibunya sendiri. Ia malah melototi ibunya dan mendorong ibunya hingga tesungkur.
“Nak, kamu kenapa? Ini Mama nak, Chika kengen nggak sama mama?”. Tanya Rena
“Aku Cinta ma, Cinta... aku bukan Chika?”. Sahut Chika
“Kamu ngomong apa nak, mama nggak ngerti, sini nak, pulang yuk, sama mama?”
“Enggak! Aku nggak mau pulang. Aku ini Cinta ma. Cinta.... Mama sama papa jahat. Salah cinta apa Ma? Pa? Kenapa cinta nggak boleh hidup? Hari ini cinta ulang tahun, cinta ingin semuanya datang termasuk papa sama mama. Papa jahat.......” teriak Chika
Seketika itu rohnya Cinta keluar dari tubuh mungil Chika yang tak berdosa dan sekejap nyawa Chika melayang.
“Tidak.... Chika, bangun nak. Mama mohon”. Teriak Rena
“Jadi..., kamu Cinta? Maafkan mama nak, mama terpaksa. Mama menyesal, maafkan mama nak?
“Bohong, kalau mama sayang lalu kenapa aku nggak boleh melihat dunia ini? Aku kesepian ma, aku juga ingin bahagia bersama Mama dan Papa”. Jawab Cinta
 “Papa sama Mama jahat. Aaaaaaaaa”. Teriak arwah cinta hingga semua benda yang ada di dalam rumah tersebut jatuh. Bahkan kipas angin yang bergantung tepat diatas tubuh Rena juga terjatuh dan menimpa punggung Rena seketika itu hingga tewas. Sementara itu, Jordy terus memohon kepada Cinta, untuk menghentikan teriakannya itu.
“Mama, bangun ma. Papa mohon.... Cinta hentikan teriakan mu itu nak”. Teriak Jordy
“Cinta cuma mau papa, mama, dan Chika datang dihari ulang tahunku ini. Cuma itu pa, Cinta kesepian. Papa jahat, papa tega”. Jawab cinta sambil mendekati Jordy, dan mengulurkan kedua tangannya untuk mencekik papa nya itu.
Jordy yang ketakutan dan mencoba menghindar mencari jalan keluar untuk terbebas dari ancaman, ia justru malah menabrak lemari usang dan tertimpa benda yang ada diatas lemari tersebut hingga tidak sadarkan diri.
*****
            Setelah puas membalas dendam dan melakukan kekacauan, rohnya Cinta sekejap menghilang ke alam keabadian. Sementara itu, keesokan harinya jenazah Rena dan Chika dievakuasi oleh polisi dan warga setempat, sedangakan Jordy masih dalam perawatan medis. Dan sejak saat itulah kejiwaan Jordy terganggu. Karena ulahnya, sekarang ia hanya tinggal sebatang kara didunia ini. Ditinggalkan oleh isteri dan anaknya.

­-TAMAT-

Share this:

JOIN CONVERSATION

4 comments:

  1. Ceritanya bagus :) terharu kak. Ijin donwload yaa

    ReplyDelete
  2. Monggo kak, silahkan. Terimakasih sudah berkunjung :)

    ReplyDelete
  3. Ijin share ya kak ceritanya bagus,bikin terbawa cerita

    ReplyDelete