Kunjungan Museum
MUSEUM PERJUANGAN MANDALA BHAKTI SEMARANG
Bangunan bersejarah yang dikenal
dengan nama Museum Perjuangan Mandala Bhakti ini berdiri kokoh di pusat kota
Semarang. Tepatnya di Jl. Soegijapranata No. 1 yang berhadapan langsung dengan
Tugu Muda dan Lawang Sewu. Arsitektur bangunan ini terbilang cukup megah dan
klasik karena bangunan ini merupakan peninggalan dari jaman Belanda.
Bangunan
yang awalnya bernama Raad van Justitie atau
Gedung Pengadilan Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang ini dibangun
sekitar tahun 1930-an, kemudian ketika Belanda jatuh diambil alih oleh Jepang
sebagai markas polisi militer Jepang, dan setelah Indonesia merdeka pada
sekitar tahun 1950-an bangunan ini pernah digunakan oleh Kodam IV Diponegoro
sebagai Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II dan pada perkembangannya
kemudian pada tahun 1985 dialih fungsikan menjadi Museum Perjuangan yang
dikelola oleh Kodam IV Diponegoro Semarang.
Saya
dan beberapa teman saya mengunjungi museum tersebut pada hari Senin, 14
September 2015 sekitar pukul 10:00 WIB. Saat saya dan rombongan pertama kali
memasuki halaman museun ini, kami langsung dihadapkan dengan sebuah prasasti
besar yang bertuliskan Sapta Marga Prajurit, dan beberapa senjata, kemudian
setelah puas membaca dan melihat-lihat sekeliling halaman, kami berjalan
memasuki museum. Setelah sampai di dalam saya dan rombongan disambut ramah oleh petugas piket
museum. Sebenarnya ketika saya sampai, museum tersebut belum dibuka, namun
karena petugas piket museum melihat kami di luar, maka beliau dengan ramahnya
mempersilahkan kami untuk masuk. Kemudian setelah itu, kami mengisi daftar tamu
sambil menunggu cukup lama karena petugas yang memegang kunci ruangan belum
datang. Setelah beberapa waktu kemudian barulah kami bisa memasuki ruangan. Kesan pertama yang saya rasakan
ketika memasuki museum, awalnya memang terkesan sedikit menyeramkan. Mungkin
karena ruangannya yang cukup gelap dan suasana yang cukup hening apalagi
mengingat bangunan tersebut sudah cukup tua dengan arsitektur khas Belanda yang
menambah kesan mistis pada museum.
Museum
perjuangan Mandala Bhakti ini terdiri dari dua lantai. Didalamnya menyimpan
berbagai koleksi benda sejarah dari Tentara Nasional Indonesia, mulai dari
data, dokumentasi, senjata tradisional sampai dengan modern yang digunakan pada
jaman perjuangan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Seluruh koleksi yang
tersimpan dalam museum, merupakan bukti fisik dan faktual sejarah perjalanan
Kodam IV Diponegoro. Museum ini juga memiliki koleksi yang menakjubkan artefak
militer Indonesia dan foto-foto dari pahlawan Indonesia. Masing-masing koleksi tersimpan
cukup rapi di beberapa ruangan yang berbeda. Melalui museum ini kami dapat
mengetahui berbagai senjata yang dulu pernah digunakan untuk mempertahankan
bangsa ini, mulai dari bambu runcing, keris, rencong, tombak, busur, sampai
senjata modern seperti pistol, senjata mesin berat, dan senjata pelontar.
Selain itu disini juga dipajang beragam pakaian bukti sejarah, seperti pakaian
prajurit yang terbuat dari karung goni, dan seragam-seragam prajurit lainnya.
Memasuki
lantai dua, kami disambut dengan patung Panglima Besar Sudirman, disekitarnya
terdapat berbagai lukisan yang menggambarkan sejarah pertempuran TNI lengkap
dengan ornamen-ornamen bangunan khas Belanda. Pada bagian lainnya, terdapat
kendi besar bertuliskan "Kendi Manunggal TNI-Rakyat" tertanggal 5
Oktober 2003. Dari jendela Museum Mandala Bhakti, di lantai dua ini kami juga bisa
melihat pemandangan yang luar biasa di seputar Tugu Muda. Di sini kami juga
dapat melihat gedung yang masih berdiri kokoh yang biasa kita kenal dengan nama
Lawang Sewu.
Setelah puas
mengitari dan melihat serta mengabadikan setiap peristiwa disetiap sudut
museum, kami memutuskan untuk turun dan pamit pulang kepada petugas. Sebelum
pulang kami mengisi pesan kesan di buku tamu terlebih dahulu serta tak lupa
kami di suruh untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan museum
tersebut. Setelah itu kami langsung melanjutkan perjalanan untuk pulang. Saya
dan rombongan mendapat banyak pengalaman serta pengetahuan setelah mengunjungi
museum ini. Disini kami belajar banyak mengenai sejarah, dan perjuangan TNI
serta rakyat Indonesia dalam memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan
Bangsa. Dengan kunjungan ini kami merasa sangat terkesan dan takjub betapa
besar dan mulianya jasa para Pahlawan dalam memperjuangkan Bangsa ini. Oleh
karena itu kita sebagai generasi penerus bangsa wajib menghargai jasa para
pahlawan dan meningkatkan rasa cinta terhadap Tanah Air dan Bangsa ini serta
mencontoh semangat perjuangan para pahlawan.
Dokumentasi
kalo kesini naik brt bisa ndak kak?
ReplyDeleteBisa banget kak, tinggal ikutin rutenya aja, mudah kok. Bilang aja mau ke museum mandala bhakti, nanti turun di daerah Tugu Muda Semarang.
DeleteTerima kasih infonya, saya menjadi tertarik berkunjung ke museum tersebut...barangkali kamu bisa menemani saya kesana ?
ReplyDeleteBoleh-boleh, kapan-kapan yah :D Terimakaih sudah berkunjung ke blog saya :)
Delete